Assalamualaikum wr.wb Salam sejahtera untuk kita semua semoga kita selalu di berikan kesehatan dan rezeki yang cukup dan berkah, langsung saja kita baca informasi berikut ini, mengenai lagi maraknya berita hoaaaaax yang meresahkan kita, silahkan simak informasi berikut selengkapnya .
Gambar Ilustrasi |
Beberapa waktu lalu, Subdirektorat Cyber Crime Polda Metro Jaya mengonfirmasi, saat ini terdapat sekitar 300 situs di internet teridentifikasi menyebarkan berita hoaaax. Situs-situs tersebut lebih mengedepankan hasutan, kebencian, dan kebohongan publik tanpa merujuk pada data dan realitas sebenarnya.
Dalam upaya menangkal konten-konten yang mengancam moralitas dan integritas bangsa itu, Tri Pudjiati Mpd,. alumnus Pendidikan Bahasa Arab di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dalam artikelnya yang dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu 18 Januari 2017 lalu menyebutkan, pendidikan budi pekerti yang saat ini digalakkan harus diimbangi dengan implementasi pendidikan literasi. Hal ini sangat penting agar peserta didik mampu menyaring berbagai berita hoaaax.
“Yang paling penting, pendidikan literasi tidak serta merta hanya mengajak peserta didik untuk membaca dan menulis mengenai bahan-bahan yang sudah diajarkan, “katanya.
Tetapi, katanya, harus diimbangi dengan membangun kerangka berpikir kritis dan logis bagi peserta didik dengan kegiatan membaca, menelaah, dan menulis. “Dalam konteks ini, praktik membaca dan menulis harus lebih menitikberatkan kepada membaca dan menulis untuk belajar. Sehingga kegiatan pembelajaran tidak monoton dan pasif dengan membaca semata.
Menurutnya, ada tiga hal terkait pendidikan literasi yang harus dilakukan.
Pertama, membangun budaya pembelajaran kritis di sekolah. Peserta didik tidak boleh hanya pasif membaca dan menulis tanpa berpikir, namun harus diimbangi dengan kegiatan diskusi, kerja kelompok, memecahkan masalah, dan membangun sikap kritis terhadap berbagai isu yang tengah berkembang saat ini.
“Budaya berpikir kritis ini dapat dibangun melalui sinergi antara lingkungan sekolah, guru, dan masyarakat, “sebutnya.
Kedua, kegiatan pembelajaran harus didampingi dengan guru kreatif dan melek informasi. Penyampaian substansi materi pembelajaran yang disajikan oleh guru harus aktif, kreatif, dan kritis. Guru harus mampu mengajak peserta didik untuk membaca sebuah realitas, berpikir kritis, hingga menemukan problem solving atas persoalan tersebut. Selain itu, materi pembelajaran juga harus didesain semenarik mungkin dengan mengaitkan pada isu-isu yang tengah berkembang sekarang ini.
Ketiga, meningkatkan pengawasan orang tua terhadap anak. Terlebih lagi bagi orang tua yang sibuk dengan rutinitas di kantor. Yanuar Jatnika .
Sumber : (http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id) .
Demikian Informasi yang bisa saya bagikan ke rekan rekan guru semoga ada manfaatnya dan silahkan bagikan info berikut ke facebook rekan rekan Guru atau di google plus dan simak juga berita terkai di bawah, agar guru guru yang lain bisa menyimak berita Terupdate dari forum kemendikbud, sekian , salam pendidikan Indonesia .
Bagi Ke Facebook
Bagi Ke Google+
0 Response to "Pentingnya Pendidikan literasi Untuk Menangkal Berita berita Hoaaax Yang Sering Meresahkan"
Poskan Komentar