Assalamualaikum wr.wb Salam sejahtera untuk kita semua semoga kita selalu di berikan kesehatan dan rezeki yang cukup dan berkah , langsung saja kita baca informasi berikut ini mengenai bagaimana menjadi orang tua hebat untuk anak, berikut informasi selengkapnya .
Menjadi orang tua merupakan pilihan hidup, dan menjadi orang tua yang hebat adalah keinginan semua orang tua. Namun, untuk menjadi orang tua hebat dewasa ini tidaklah mudah, karena dihadapkan kompleksitas tantangan dan hambatan, baik bersifat internal maupun eksternal, seperti perubahan sosial dan kemajuan teknologi informasi.
Gambar Ilustrasi |
Walaupun begitu, setidaknya, terdapat 6 (enam) perilaku dan sikap positif yang menjadi syarat untuk menjadi orang tua hebat, yakni:
Pertama, mengembangkan kelekatan. Kualitas kelekatan mempengaruhi konstruksi mental, performa pengendalian diri dan keterampilan sosial. Beberapa penelitian membuktikan bahwa anak yang memiliki kelekatan aman dalam pengasuhan akan menunjukkan kompetensi sosial baik, lebih mampu menangani tugas sulit serta tidak cepat berputus asa.
Kedua, menghindari ketidakhadiran ayah (fatherness). Performansi perilaku anak, sangat dipengaruhi kehadiran seorang ayah. Dampak fatherless pada anak, di antaranya: memiliki masalah dengan gangguan kecemasan, depresi, perilaku menyimpang dam menurunkan performansi akademik di sekolah, rendah diri (self-esteem), perasaan marah (anger), rasa malu (shame), merasa kehilangan (lost) dan rendahnya kontrol diri (self-control), (Kruk, 2012).
Ketiga, mengembangkan harmoni dan kasih sayang. Menurut Alfie Kohn (2015), cinta yang tulus dari kedua orang tua akan lebih efektif untuk mengarahkan, mendidik serta membuat anak lebih bertanggung jawab. Jika oangtua yang memberikan ketulusan tanpa syarat pada anaknya, maka anak akan tumbuh hormat, kontrol diri tinggi dan memiliki mekanisme filter perilaku yang kuat.
Keempat, internalisasi nilai karakter sejak dini. Menurut Freud (Santrock, 2012) kepribadian dasar seseorang dibentuk dalam kurun waktu lima tahun dari kehidupan, sehingga pengalaman masa awal mempunyai peran yang lebih penting dibandingkan dengan masa selanjutnya. Orang tua penting mengenalkan nilai kebaikan, membiasakan kecintaan kepada hal-hal yang baik dan berperilaku baik sejak usia dini.
Kelima, menjadi model yang tepat untuk anak. Studi Bandura ditemukan bahwa keluarga secara sistematis dapat membentuk pola ingatan yang tergambar dalam kebiasaan bertingkah laku anak melalui peniruan (imitating) dan pemodelan (modeling). Hasil penelitian Scholte (2006) menemukan remaja berusia 15 tahun yang terlibat perkelahian, kenakalan remaja, perilaku tindak pidana tampaknya berhubungan erat dengan teman sebaya yang mengalami masalah dalam pengasuhan.
Keenam, mengembangkan literasi media pada anak. Tak dapat dipungkiri, 'persahabatan' media dengan anak semakin erat. Saat media menampilkan muatan edukatif, maka stimulasi performansi kepribadian anak cukup positif. Sebaliknya, muatan kekerasan yang muncul di media bisa memicu perilaku agresif.
Karena itu, penumbuhan budaya literasi media perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Literasi media upaya menanamkan kemampuan anak untuk memahami, menganalisis dan memfilter pencitraan yang ada pada media.
Sumber : (http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id) .
Demikian Informasi yang bisa saya bagikan ke rekan rekan guru semoga ada manfaatnya dan silahkan bagikan info berikut ke facebook rekan rekan Guru atau di google plus dan simak juga berita terkai di bawah, agar guru guru yang lain bisa menyimak berita Terupdate dari forum kemendikbud, sekian , salam pendidikan Indonesia .
Bagi Ke Facebook
Bagi Ke Google+
0 Response to "Inilah Dia 6 Syarat Jadi Orang Tua Hebat, Apkah Anda Sudah Menerapkanya"
Poskan Komentar