Inilah Kiat Kiat Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman dalam Keluarga Untuk Anak

Assalamualaikum wr.wb Salam sejahtera untuk kita semua semoga kita selalu di berikan kesehatan dan rezeki yang cukup dan berkah , langsung saja kita baca informasi berikut ini selengkapnya, mengenai kiat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dalam lingkungan keluarga 
Gambar Ilustrasi 
Belajar itu suatu kegiatan yang memberdayakan daya pikir anak. Anak yang belajar adalah anak yang melakukan segala sesuatu dengan antusias dan memberdayakan segenap kemampuan kognisinya untuk memahami sesuatu.

Anak yang berpribadi pembelajar akan selalu aktif dengan konsep ilmu pengetahuan. Selalu senang dengan membaca. Selalu bergerak karena rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi untuk mengenal banyak hal. Kita pasti akan senang jika anak-anak kita adalah pembelajar yang hebat. 

Tapi, problematikanya, pribadi pembelajar ini sudah mulai jarang melekat pada anak. Anak-anak lebih suka dengan kegiatan menyenangkan yang dilakukan tanpa belajar. Hanya senang-senang tanpa ada pemberdayaan sistem kognisinya.

Anak yang bermain asal bermain layang-layang berbeda dengan yang bermain untuk belajar. Yang asal bermain, layang-layang hanya dijadikan kegiatan untuk menyenangkan dirinya saja. Sedangkan yang belajar, kegiatan layang-layang digunakan untuk memahami konsep layang-layang sebagai sains.

Nah, anak yang berpribadi pembelajar pasti akan pintar dan cerdas, baik di sekolah maupun kehidupan sehari-hari. Anak pembelajar ini pun menjadi harapan kita semua sebagai orang tua.

Tugas utama untuk menjadikan anak berpribadi pembelajar bukan hanya tugas sekolah. Tapi juga tugas keluarga. Untuk itu, keluarga harus aktif dalam mendesain lingkungan belajar di rumah. Karena dari rumah dan keluarga ini, kepribadian pembelajar anak dapat dibentuk.

Bagaimana membentuk pribadi pembelajar? Peran kita sebagai orang tua begitu penting dalam mendesain lingkungan belajar dalam keluarga. Melalui lingkungan belajar ini, anak-anak akan dididik dan dikondisikan menjadi pribadi pembelajar. Untuk mewujudkan hal ini, desain lingkungan belajar dalam keluarga bisa dilakukan melalui.

Hakikat belajar adalah kegiatan yang melibatkan proses komunikasi dan interaksi yang intensif. Melalui komunikasi dan interaksi ini akan terjadi proses transfer ide-gagasan.

Untuk itu, dasar awal membangun lingkungan belajar adalah, keluarga mampu menciptakan pola komunikasi yang menyenangkan dengan anak. Orang tua harus intensif dalam berbincang, berdiskusi, membahas suatu masalah, sampai bersenang-senang dengan anak.

Dengan menciptakan komunikasi intensif ini, anak-anak akan dikondisikan untuk mendapatkan dan menemukan ide-gagasan, memahami gagasan orang lain, menerima penjelasan orang lain, sampai menerima konsep baru.

Anak-anak pun dilatih dalam memberdayakan kemampuan koginisinya sebagai prasyarat belajar. Membangun pola komunikasi ini dimulai dari hal yang sederana. Misal, mendongeng, bercerita, bertanya, sampai menasihati.

Pola komunikasi intensif ini kemudian dilakukan dengan menyajikan materi yang spesifik, yang dalam satu komunikasi itu, bisa tuntas dibahas satu materi tertentu. Misal, saat anak baru pulang sekolah, orang tua lekas berbincang dengan anak mengenai kegiatan sekolahnya. Anak akan bercerita. Orang tua mendengarkan. Sampai kemudian terjadi proses dialog dalam bentuk tanya jawab dan penjelasan.

Prinsipnya, materi dan masalah ini disesuaikan dengan kondisi anak, baik kesenangan anak, obsesi anak, hobi anak, kebiasaan anak, dan lain sebagainya. Dengan cara ini komunikasi menjadi menarik bagi anak. Dan interaksi bisa alamiah dan menyenangkan. Misal, saat anak sedang bermain lego, kita bisa ikut bermain seraya berdiskusi tentang lego.

Lego adalah alat dan media bermain dan belajar. Perannya untuk  mendukung pola komunikasi orang tua dengan anak, sehingga kegiatan belajar bisa lebih menarik.

Di sinilah, alat bermain sebagai media belajar menjadi salah satu hal yang harus ada dalam rumah.

Dalam proses belajar ini, anak-anak selalu membutuhkan suasana yang menyenangkan. Untuk itu, tugas dalam mendesain lingkungan belajar anak, adalah penciptaan lingkungan yang menyenangkan bagi anak, sehingga anak-anak akan merasa senang dan nyaman dengan belajar (Heru Kurniawan, dosen Pendidikan Anak Usia Dini-Institut Agama Islam Negeri Purwokerto) .

Sumber : (http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id) .

Demikian Informasi yang bisa saya bagikan ke rekan rekan guru semoga ada manfaatnya dan silahkan bagikan info berikut ke facebook rekan rekan Guru atau di google plus dan simak juga berita terkai di bawah, agar guru guru yang lain bisa menyimak berita Terupdate dari forum kemendikbud, sekian , salam pendidikan Indonesia .
Bagi Ke Facebook
Bagi Ke Google+

0 Response to "Inilah Kiat Kiat Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman dalam Keluarga Untuk Anak"

Poskan Komentar